Pada suatu pagi, di sebuah negeri yang jauh, seorang raja sedang berjalan-jalan di luar kerajaan. Ketika tiba di sebuah jalan yang agak sepi, dia terpikir untuk menaruh sebatang pohon di tengah jalan. Dia ingin melihat apa yang akan dilakukan rakyatnya dengan pohon itu. Akhirnya, dengan susah payah, raja berhasil menggolek sebatang pohon yang ukurannya lebih besar dari roda pedati. Dia kemudian bersembunyi di balik semak-semak, menunggu.
Tak lama berselang, raja melihat seorang pemuda yang menunggangi anak keledai datang mendekat. Di dekat pohon melintang itu si pemuda berkata, “Kenapa ada pohon di tengah jalan ini?” Karena tidak bisa melintas, dia kemudian berbalik arah untuk mencari jala lain. Suara tapak sepatu kudanya terdengar jelas di telinga raja, semakin lama semakin sayup.
Setelah pemuda itu pergi, muncul seorang pedagang dengan gerobak yang dipenuhi sayur dan buah-buahan yang masih segar. Pedagang yang bertubuh kurus ini kemudian, dengan susah payah, memindahkan batang pohon tadi ke tepi jalan. Begitu batang pohon sudah berpindah ke tepi jalan, dia melihat sebuah bingkisan di tengah jalan. “Pasti benda ini tertimpa batang pohon tadi,” pikirnya. Rupanya, bingkisan itu berisi koin-koin emas dan selembar kertas yang bertuliskan: “Terima kasih sebab engkau berbaik hati memindahkan batang pohon ini dari tengah jalan”. Si pedagang pun senang bukan main.
Dari balik semak-semak, raja tersenyum melihat si pedagang melanjutkan perjalanannya sambil bersiul-siul.***
Penulis: Alizah, siswa kelas X(1)